Senin, 29 November 2010

BAB III POPULASI, SAMPEL, SAMPLING

A. Populasi
Margono (2007:118) mendefinisikan populasi merupakan keseluruhan data yang menjadi perhatian dalam ruang lingkup dan waktu tertentu, jadi populasi berkaitan dengan data bukan manusia. 
Menurut Sukardi (2007:119) populasi dapat dibedakan ke dalam :
1. Populasi Homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang relatif sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan berapa banyak sampel yang harus diambil. 
2. Populasi Heterogen, yakni populasi yang memilki unsur sangat bervariasi, sehingga p[erlu ditetapkan batas-batasnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
B. Sampel
Sugiono (2008:118) mendefinisikan sampel adalah bagian dari populasi yang memilki kharakteristik sama dengan polulasi. Studi sampel dilakukan dengan alasan:
1. jumlah populasi yang cukup besar sehingga peneliti tidak mampu meneliti secara keseluruhan.
2. Keterbatasan waktu dan biaya, sehingga populasi yang obyek dan subyek penelitiannya besar diperlukan sampel.
3. Masalah ketelitian, penelitian yang populasinya besar tidak menjamin ketelitian pengumpulan data, sehingga analisisnya based. Pada penelitian kecil peneliti akan terfokus pada teknik pengumpulan data, teknik pencatatan, teknik analisis, data sehingga lebih terpusat pada obyek penelitian.
4. Karena alasan ekonomi, penelitian pada sampel akan lebih ekonomis di banding penelitian populasi (Sudjana. 1975)
C. Sampling
Teknik Sampling adalah cara pengambilan sampel. Margono (2007:125) teknik sampling adalah cara menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang dijadikan sumber data dalam penelitian dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
Macam teknik Sampling :
1. Probability Sampling
·         Simple Random Sampling, adalah teknik random dengan cara sederhana karena populasi sudah homogen, sehingga strata di dalam populasi tidak perlu diperhatikan secara detail. Pengambilan sampel cara ini dapat dilakukan dengan random, undian atau tabel bilangan random.
·         Stratified Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memperhatikan strata di dalam populasi. Asumsi awal dipastikan populasi memiliki tingkatan, atau lapisan, atau berstrata, sehingga dengan mengambil sampel secara random (undian,, tabel bilangan random) akan diperoleh sampel yang representatif.
Contoh : jika peneliti mengambil populasi semua guru disuatu SMP maka sampel yang diambil meliputi guru dengan berbagai tingkatan pendidikan.
·         Cluster Random Sampling (Area Sampling), digunakan untuk penelitian yang sumber datanya terdapat dalam populasi yang sangat luas, misalnya penelitian mengenai penggunaan komputer di SD diseluruh Kabupaten Klaten. Karena tiap kabupaten terdiri dari berbagai kelurahan, dan setiap kelurahan terdiri dari berbagai desa, maka wilayah ditentukan secara random. Setelah sampel wilayah ditentukan baru menentukan jumlah orangnya atau key informannya secara random pula.
2. Non Probability Sampling
a. Accidental Sampling, adalah teknik pengambilan sampel dengan cara kebetulan yaitu siapa saja kebetulan menjumpai peneliti dan dipandang mampu memberikan informasi berkaitan dengan obyek maka orang tersebut dijadikan sampel sampai jumlah yang dikehendaki terpenuhi.
b. Quota Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menentukan jumlah (quota) terlebih dahulu. Misalnya peneliti ingin meneliti mengenai kepuasan penduduk suatu wilayah mengenai kepuasan terhadap kepala daerahnya. Peneliti ingin mengambil 600 sampel, maka sebelum menemukan orang yang berjumlah 600 belum dikatakan syah.
c. Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, misalnya penelitian pengguna kontrasepsi maka pertimbangan untuk menentukan sampel harus terpenuhi, misal wanita PUS, wanita peserta KB selama dua bulan, dll.
·         Menentukan besarnya sampel
Menurut Roscoe dalam Sugiono (2008) besarnya sampel penelitian digunakan rambu-rambu sebagai berikut :
a.       Berkisar antara 30 s/d 500 orang. Sampel kecil antara 30 s/d 100, sampel menengah antara 100 s/d 200, sampel besar antara 201 s/d 500.
b.      Bila sampel terdiri dari beberapa kategori (pegawai negeri, pedagang, POLRI) maka jumlah sampel tiap kategori minimal 30 orang.
c.       Jika analisis data menggunakan regresi ganda (multivariat), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Misal jumlah variabel ada 5 (independent dan dependent) maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50
d.      Untuk penelitian eksperimen sederhana (ada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen) maka jumlah anggota sampel berkisar 10 s/d 20.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar